Ratusan Mahakarya Bonsai Terbaik Indonesia Dipamerkan di Event Java Master Pati

PATI, Presisinusantara.com || Bupati Pati Sudewo menghadiri perayaan Tradisi Meron di Kecamatan Sukolilo, Sabtu (6/9/2025).

Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa Meron bukan hanya milik warga Sukolilo, tetapi sudah menjadi bagian dari kekayaan budaya Kabupaten Pati.

“Tradisi Meron ini lahir dari perjalanan sejarah Kerajaan Mataram dan Kabupaten Pati. Nilai-nilainya sangat penting, yakni memperkuat persatuan, menjaga kedamaian, menumbuhkan semangat gotong royong, serta menggerakkan roda perekonomian masyarakat,” kata Sudewo.

Bupati juga menyampaikan apresiasi kepada Kepala Desa Sukolilo beserta jajaran, panitia, dan seluruh tokoh masyarakat yang telah menjaga tradisi ini tetap lestari. Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Pati memberi dukungan penuh terhadap penyelenggaraan Meron setiap tahunnya.

Selain aspek budaya, Sudewo menilai doa-doa yang dipanjatkan masyarakat dalam perayaan Meron telah membawa berkah bagi pembangunan daerah. Ia menyebutkan sejumlah proyek infrastruktur di wilayah Sukolilo dan sekitarnya yang telah rampung maupun masih berjalan.

“Jalan Sukolilo – Prawoto sudah mulus, begitu juga ruas Sukolilo – Tompe Gunung, Sukolilo – Misik, hingga Wotan–Jomblosari. Saat ini juga sedang dikerjakan jalan Porangparing – Pakem – Kuwawur sepanjang 4,5 km, serta perbaikan jalan raya Kayen–Sukolilo. Insyaallah pada 2026, seluruh jalur Kayen – Sukolilo akan lebar dan mulus,” jelasnya.

Sudewo menambahkan, pembangunan jalan di Desa Kasiyan – Cengkalsewu yang sebelumnya masih menyisakan 1,2 km juga sedang dikerjakan, sehingga tidak lama lagi akan mulus seluruhnya.

“Mudah-mudahan pembangunan di Sukolilo dan Kabupaten Pati semakin baik, sesuai harapan masyarakat. Dan semoga tradisi Meron ini senantiasa mendatangkan berkah dan barokah bagi kita semua,” pungkasnya. (Mas_Bray)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *